“Smart Drop Box”, Buang Sampah Dapat Uang
Hasil dari kolaborasi pemerintah dan swasta, di Kabupaten
Bandung kini hadir desa/kelurahan digital sadar sampah. Pengelolaan sampah
menjadi ciri utama dalam kolaborasi tersebut, diantaranya dengan hadirnya smart
drop box atau tempat sampah digital yang berbasis teknologi. Adapun desa/kalurahan
di Kabupaten Bandung yang diresmikan menjadi desa/kelurahan digital sadar
sampah itu adalah Desa Cipagalo, Desa Dayeuhkolot, Desa Bojongsoang, Desa
Wangisagara, Kelurahan Wargamekar dan Kelurahan Baleendah.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Bandung Erpi Suwandi mengatakan, timbunan sampah di Kabupaten Bandung
mencapai 1.268 ton per hari. Upaya pengelolaan sampah yang dimulai saat ini
akan sangat berpengaruh pada pengurangan volume sampah yang dibuang ke TPA di
masa datang.
Kabupaten Bandung telah memiliki 135 Tempat Pengelolaan Sampah - Reduce Reuse Recycle (TPS3R), 318 Bank Sampah, 300 Bank Sampah Tematik (BST), dan juga Pusat Edukasi Pengelolaan Sampah (PUSPA). Meskipun demikian, tetap diperlukan upaya solutif dan keterlibatan aktif berbagai pihak untuk meningkatkan kesadaran masyarakat," ungkapnya.
Putra Fajar Alam CEO & Founder Smash.id pembuat smart drop box menjelaskan, tempat sampah digital merupakan langkah awal dari pengelolaan sampah masa depan.
Kami ingin mengajak masyarakat Kabupaten Bandung turut serta dalam membantu mengatasi permasalahan sampah sekaligus menggerakan roda ekonomi sirkular," ucapnya.
Cara kerja smart drop box sendiri adalah setiap sampah yang dimasukan ke dalamnya terlebih dahulu di-scan dengan smartphone melalui aplikasi, lalu smart drop box akan mendeteksi jenis dan berat sampah, lalu secara otomatis di smartphone akan muncul nilai nominal yang didapat oleh si pembuang sampah.
Belum ada Komentar untuk "“Smart Drop Box”, Buang Sampah Dapat Uang"
Posting Komentar